Perempuan Mahardhika
Perempuan Mahardhika
Perempuan keluar rumah! Bangun Organisasi dan pergerakan perempuan melawan patriarki, militerisme dan kapitalisme!
Penghancuran gerakan perempuan dan gerakan kerakyatan di Indonesia di
tahun 1965 merupakan kekalahan bagi rakyat dan gerakan perempuan di
Indonesia. Reformasi tahun 1998 dan penjatuhan kediktatoran Soeharto
membuka jalan bagi reorganisasi gerakan perempuan.
Berbagai bentuk organisasi perempuan bertumbuh: kelompok-kelompok
komunitas akar rumput dan LSM semakin banyak, namun belum dalam bentuk
yang secara politik melawan keseluruhan sistem yang menindas perempuan,
yakni patriarki dan kapitalisme. Kelahiran kembali pergerakan ini
memberi landasan bagi pembangunan kembali suatu gerakan perempuan yang
progresif dan anti kapitalis untuk berjuang melawan iklim politik yang
semakin seksis. Perempuan Mahardhika didirikan atas landasan kepentingan
tersebut.
Perempuan Mahardhika dan pembangunan gerakan rakyat
Persatuan dengan gerakan demokratik
Sangat penting memajukan pergerakan rakyat untuk dapat membangun
suatu alternatif yang radikal terhadap sistem saat ini. Perempuan
Mahardhika secara aktif mengambil peran penting dalam mengkonsolidasikan
pergerakan, membantu untuk menguatkannya, dan sekaligus meluaskan serta
meningkatkan kesadaran pembebasan perempuan ke dalam gerakan demokratik
di Indonesia (yang kita biasa sebut sebagai pengarusutamaan jender).
Bersama gerakan demokratik, Perempuan Mahardhika membangun persatuan
politik, mengorganisir dan melakukan mobilisasi, pendidikan politik,
diskusi dan penyebaran selebaran, pemogokan dan bahkan sempat terlibat
dalam membangun partai politik untuk bertarung dalam pemilu 2009.
Melalui pengaruh demokratik dan feminis terhadap pergerakan semacam
itulah Mahardhika dapat tumbuh.
Bersatu dengan gerakan buruh
Buruh perempuan merupakan pusaran potensial bagi pergerakan perempuan
progresif. Mahardhika telah melakukan pengorganisiran dan mengambil
bagian dalam membangun gerakan buruh sebagai jalan meningkatkan
kesadaran atas hak-hak perempuan dan feminisme. Pendidikan politik,
Sekolah Feminis untuk kaum buruh, menyertakan isu perempuan ke dalam
isu-isu perburuhan, diskusi, publikasi, pemutaran film dan advokasi
melawan pelecehan seksual di pabrik untuk meningkatkan kapasitas
perjuangan buruh perempuan, adalah sebagian aktivitas yang dilakukan
oleh Perempuan Mahardhika.
Perempuan buruh memiliki banyak persoalan yang harus diperjuangkan,
seperti diskriminasi, pelecehan, pelanggaran hak-hak normatif, upah
murah, pemberangusan serikat, outsourcing, kesulitan untuk menyertakan
beberapa tuntutan khusus perempuan ke dalam Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB), dsb. Dalam rangka mengatasi berbagai tantangan ini, kapasitas dan
kesadaran gender para organisator perempuan buruh harus ditingkatkan.
Saat ini, untuk pembangunan perspektif perempuan di gerakan buruh,
Mahardhika berhubungan erat dengan Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP).
Kegiatan bersama yang telah dilaksanakan adalah seperti diskusi
perempuan setiap Selasa dan penyelenggaraan bersama Sekolah Feminis
Buruh. Melalui aktivitas bersama dengan FBLP juga lah Mahardhika cukup
berhasil dalam meningkatkan kepemimpinan perempuan dan ikut berperan
dalam melahirkan sebuah radio komunitas Marsinah FM, yang dijalankan
oleh dan untuk perempuan buruh di Jakarta Utara.
Kampanye terakhir yang dilakukan Perempuan Mahardhika adalah
pemenuhan “Pojok Asi” dan tempat penitipan anak di pabrik sebagai bagian
dari hak normative pekerja perempuan yang telah diputuskan Organisasi
Buruh Internasional (ILO). Perempuan Mahardhika juga mendukung
perlawanan terhadap penangguhan upah terhadap industry tekstil, garmen,
alas kaki dan mainan yang merugikan lebih banyak pekerja perempuan.
Bersatu dengan organisasi perempuan lainnya dan kelompok-kelompok LGBTI
Gerakan perempuan telah bertumbuh dan berkembang sejak tahun 1998,
namun belum mencapai keluasan yang sama seperti yang terjadi sebelum
tahun 1965. Perempuan Mahardhika secara aktif terlibat dan membangun
gerakan perempuan, mendorongnya berjuang untuk pemenuhan hak-hak
demokratis perempuan yang semakin mendapatkan serangan hebat oleh
berbagai kelompok fundamentalis reaksioner serta oleh berbagai kebijakan
politik dan ekonomi yang pro kapitalis pro Negara neoliberal.
Feminisasi kemiskinan (kemiskinan yang didominasi oleh perempuan),
kontrol Negara terhadap tubuh dan seksualitas perempuan dalam wujud UU
Anti Pornografi, kekerasan seksual, diskriminasi, kesehatan reproduksi,
dll, adalah sebagian dari persoalan mendesak yang harus disuarakan.
Mahardhika mempercayai politik independen aksi massa dan mobilisasi
adalah kunci untuk melawan berbagai persolan yang mendesak, yang
disebabkan oleh kelas penguasa kapitalis dan patriarkis ini.
Melalui pendekatan ini, Mahardhika telah mulai melibatkan dirinya dan
membantu pembangunan gerakan LGBTI (Lesbian, Gay, Biseksual,
Transgender dan Interseks) di Indonesia. Mahardhika mempertahankan
hak-hak kaum LGBTI melalui kampanye solidaritas dalam International Day
against Homophobia and Transphobia (IDAHO) dan International Lesbian and
Gay Association (ILGA) di tahun 2011 dan 2012, serta aktif dalam
melawan represi terhadap kebebasan berekspresi seperti penyerangan
terhadap Irsyad Mandji dan rencana konser Lady Gaga.
Mahardhika belakangan ini berperan aktif dalam mempromosikan dan
mendirikan satu pertemuan nasional para aktivis LGBTI yang bertujuan
untuk membangun pendekatan yang lebih menyatu dan membangun gerakan
LGBTI di Indonesia. Melalui pengalaman ini Maharhdika sekarang telah
sanggup membentuk kelompok queer independen di Medan dan Jakarta Utara.
Bersatu dengan kaum tani dan kaum miskin kota
Struktur Mahardhika terkait dan secara aktif terlibat dalam
perjuangan melawan penggusuran serta mengadvokasi hak-hak kaum miskin
kota terhadap tanah dan pekerjaan. Di pantai Parangtritis – Yogyakarta
contohnya, Mahardhika terlibat dalam mengorganisir keluarga miskin dan
kaum perempuan yang tergusur dari rumah dan pekerjaan mereka karena
proyek pembangunan resort dan hotel yang dilakukan oleh pemerintahan
kesultanan di Yogyakarta. Mahardhika mencoba mengorganisasikan perempuan
yang dilacurkan/pekerja seks untuk melawan kriminalisasi dan Perda Anti
Miras serta Prostitusi di daerah ini.
Perempuan Mahardhika belum memiliki program dan advokasi terhadap
perempuan tani. Kami biasanya mengambil bagian dalam berbabagi kampanye
dan mobilisasi hak-hak kaum tani di Jakarta. Isu-isu yang biasanya kami
diskusikan adalah kemiskinan di daerah pedesaan, kesehatan reproduksi
perempuan tani, subsidi beras bagi kaum miskin, hak atas tanah, dan
melawan represi militer atas perjuangan kaum tani.
Sekolah Feminis untuk Kaum Muda
Selama hampir 5 tahun Perempuan Mahardhika telah mengorganisasikan
Sekolah Feminis untuk kaum muda (sebagian besar mahasiswa). Tiga modul
yang terus diperbaharui telah dipublikasikan. Dimulai sebagai inisiatif
ujicoba di Yogyakarta, Sekolah Feminis kini telah menyebar di 5 kota
lainnya yaitu: Medan, Mojokerto, Samarinda, Makassar, dan Ternate,
menyusul kemudian Sekolah Feminis untuk perempuan buruh di Jakarta
Utara. Memperkenalkan perspektif feminis pada kaum muda mahasiswa dan
buruh telah menjadi pengalaman yang sangat positif dan menggairahkan.
Sekolah diorganisir secara intensif dalam bentuk pelatihan selama 3
hari, dengan aktivitas-aktivitas pra dan pasca sekolah. Modul pelatihan
meliputi 6 topic: Pemahaman terhadap persolan sehari-hari perempuan,
Pengenalan Gender dan Seksualitas, Persoalan yang menghambat kesetaraan
perempuan, Agama dan Kesetaraan perempuan, Perempuan dan potensi
gerakannya yang mengubah dunia, serta apa yang ingin kita capai dan
bagaimana caranya. Bagi Sekolah Feminis buruh kami menyiapkan modul
yang hampir sama namun memiliki kandungan peran strategis perempuan
buruh dalam perjuangan hak-hak perempuan.
Kelas-kelas dalam Sekolah Feminis bukanlah kelas semacam guru dan
murid, melainkan kelas yang memfasilitasi diskusi. Itulah mengapa kami
juga mengembangkan berbagai permainan yang terkait topic untuk membantu
peserta memahami materi. Bagi kami sangatlah penting memiliki pendidikan
feminis yang jelas dan sistematis namun tidak reduksionis. Kelas
feminis ini sangat penting bagi Maharhdika untuk mendapatkan lapisan
feminis baru yang akan bergabung dalam organisasi, disamping bahwa kaum
muda perempuan adalah kekuatan penting bagi keberlanjutan perjuangan.
Sekolah Feminis sekaligus merupakan bagian dari cita-cita jangka
panjang Mahardhika untuk membangun suatu insitusi pendidikan feminis
sosialis di Indonesia dan memainkan peran besar untuk membangun
perspektif bagi pergerakan pembebasan perempuan di negeri ini. Agar ini
tercapai membutuhkan usaha dan dukungan yang konsisten, dan Sekolah
Feminis hanyalah sebuah awal.
Struktur dan Tujuan Organisasi
Perempuan Mahardhika adalah organisasi perempuan yang secara
konstruktif memeluk teori feminis sosialis dalam perjuangan dan
pergerakannya. Diinisiatifi sebagai kolektif kerja perempuan sejak tahun
2003 namun berhasil menjadi sebuah jaringan yang tidak ketat sejak
tahun 2006. Perempuan Mahardhika menjadi lebih eksis dan berakar dalam
pergerakan hak-hak perempuan setelah tahun 2010. Beberapa organisasi
kiri dan progresif—dimana banyak anggota Mahardhika juga menjadi
anggota—secara konstruktif telah terlibat dan membantu Mahardhika
mencapai tujuannya. Perdebatan yang hidup memperkaya praktek perjuangan
organisasi dan sejauh ini tidak menjadi hambatan dalam melakukan
pekerjaan perjuangan untuk meluaskan gerakan perempuan independen.
Perempuan Mahardhika saat ini ada di 9 Kota (7 provinsi): Jakarta,
Mojokerto, Surabaya, Yogyakarta, Medan, Samarinda, Balikpapan, Makassar,
dan Ternate. Struktur nasional Mahardhika disebut Komite Nasional, dan
Komite Kota di tingkat kota.
PENGURUS KOMITE NASIONAL 2013-2015
Sekretaris Nasional
- Mutiara Ika Pratiwi
Departemen Pendidikan dan Sekolah Feminis
- Sri Sartika Dewi, Christina Yulita
Departemen Politik dan Kampanye
- Dian Novita, Jumisih
Departemen Pengembangan Organisasi
- Hasmarani Nento, Latiefah Widuri Retyaningtyas
Departemen Penggalangan Dana
- Thien Kusna, Vivi Widyawati
KONTAK
| Alamat | Jalan Tebet Timur Dalam V A/No.33, Jakarta Selatan, 12820, Indonesia |
| Nomor telepon dan fax | : +62 21 83784318 |
| Email
Blog |
: mahardhika.kita@gmail.com
: www.perempuanmahardhika.wordpress.com |
| FB | : Perempuan Mahardhika |

Srikandi perjuangan buruh............
BalasHapus